Profil Desa Metawana
Ketahui informasi secara rinci Desa Metawana mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Metawana, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, merupakan wilayah agraris di dataran tinggi dengan potensi pertanian yang besar. Didukung infrastruktur jalan yang baru, desa ini berfokus pada peningkatan ekonomi dan mitigasi kebencanaan di tengah tantang
-
Lokasi Strategis dan Geografis
Terletak di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Desa Metawana berada di kawasan dataran tinggi dengan ketinggian antara 622 hingga 1.263 meter di atas permukaan laut, yang menjadikan sektor pertanian sebagai penopang utama kehidupan masyarakat.
-
Pembangunan Infrastruktur Vital
Peningkatan aksesibilitas melalui program TMMD pada tahun 2020 telah membuka konektivitas baru, menghubungkan Desa Metawana dengan desa-desa tetangga dan berfungsi sebagai jalur alternatif vital yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
-
Tantangan dan Potensi Ganda
Wilayah ini memiliki tantangan geografis berupa kerawanan terhadap tanah longsor. Namun, di balik tantangan itu, terdapat potensi besar dalam pengembangan pertanian hortikultura dan perkebunan serta penguatan ekonomi masyarakat melalui program yang terara

Terletak di tengah lanskap perbukitan khas dataran tinggi Dieng, Desa Metawana di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah dengan karakteristik unik. Sebagai desa agraris, Metawana tidak hanya menggantungkan hidup warganya pada kesuburan tanah, tetapi juga terus beradaptasi dengan tantangan geografis dan berbenah melalui pembangunan infrastruktur strategis. Di bawah kepemimpinan yang baru, desa ini menatap masa depan dengan fokus pada optimalisasi potensi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika alam yang menantang.
Desa Metawana, dengan kode Kemendagri 33.04.14.2008, merupakan salah satu dari 16 desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Pagentan. Keberadaannya menjadi bagian penting dari konstelasi sosial-ekonomi di koridor utara Kabupaten Banjarnegara, sebuah area yang dikenal sebagai lumbung komoditas pertanian sayur-mayur dan perkebunan. Dengan topografi yang didominasi oleh perbukitan dan lahan tegalan, denyut kehidupan di Metawana sangat bergantung pada ritme alam dan sektor pertanian yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Metawana terletak pada koordinat 7°18′59″ Lintang Selatan dan 109°48′0″ Bujur Timur. Berdasarkan data dari portal Satu Data Banjarnegara, luas wilayah Desa Metawana yaitu 244 hektare atau menyumbang sekitar 4,77% dari total luas Kecamatan Pagentan yang mencapai 46,19 km². Sebagian besar lahan di kecamatan ini, yakni 88,75%, dimanfaatkan sebagai tegalan atau kebun, yang merefleksikan basis ekonomi utama di Desa Metawana.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pagentan yang menaungi Desa Metawana ialah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pejawaran dan Kecamatan Wanayasa.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Madukara.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Pejawaran.
Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo.
Data populasi spesifik untuk Desa Metawana dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru belum dirilis secara terperinci. Namun merujuk pada data "Kecamatan Pagentan dalam Angka", total penduduk di kecamatan ini pada tahun 2014 mencapai 35.926 jiwa dengan kepadatan 778 jiwa/km². Dengan luas wilayah yang lebih kecil, kepadatan penduduk di Desa Metawana diperkirakan memiliki karakteristik yang serupa, dengan sebaran permukiman yang mengikuti kontur lahan dan terpusat di beberapa dusun.
Di sisi lain, kondisi geologis wilayah ini menjadi perhatian serius. Studi ilmiah yang pernah dipublikasikan menunjukkan adanya pengaruh struktur geologi terhadap potensi gerakan tanah atau longsor di beberapa titik di Desa Metawana. Hal ini menuntut adanya kewaspadaan tinggi dan upaya mitigasi bencana yang terstruktur dari pemerintah desa dan masyarakat setempat.
Pemerintahan dan Tatanan Masyarakat
Roda pemerintahan Desa Metawana dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten Banjarnegara pada Maret 2024, estafet kepemimpinan Desa Metawana kini dipegang oleh Bapak Sidi Suherman. Di bawah kepemimpinannya, diharapkan fokus pembangunan dapat selaras dengan aspirasi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan infrastruktur penunjang.
Pemerintah desa berperan sentral dalam mengkoordinasikan program pembangunan yang bersumber dari dana desa, alokasi dana desa (ADD), maupun bantuan dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat. Kolaborasi antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan lembaga kemasyarakatan desa lainnya menjadi kunci keberhasilan implementasi program-program tersebut. Masyarakatnya yang mayoritas bekerja sebagai petani memiliki semangat gotong royong yang masih kental, sebuah modal sosial yang kuat untuk mendukung pembangunan desa.
"Fokus kami adalah melanjutkan pembangunan yang sudah ada, terutama dalam membuka akses ekonomi bagi warga, sambil terus meningkatkan kesadaran kita bersama akan potensi kebencanaan di wilayah kita," ujar seorang tokoh masyarakat yang merefleksikan harapan umum warga terhadap pemerintah desa yang baru.
Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian Utama
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Desa Metawana. Lahan tegalan yang subur dimanfaatkan oleh warga untuk menanam berbagai komoditas hortikultura seperti sayur-sayuran, cabai, dan tanaman palawija lainnya yang menjadi pemasok utama bagi pasar-pasar lokal di Banjarnegara. Selain itu, sektor perkebunan juga berkembang dengan komoditas seperti kopi, kapulaga, dan cengkeh yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sebagaimana tercatat dalam potensi umum Kecamatan Pagentan.
Meskipun belum ada data spesifik mengenai produk unggulan UMKM dari Desa Metawana, potensi pengembangan industri pengolahan hasil pertanian sangat terbuka lebar. Produk seperti keripik sayuran, kopi bubuk lokal, atau manisan dari hasil kebun dapat menjadi nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian warga. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis potensi lokal ini memerlukan pendampingan dalam hal produksi, pengemasan, dan pemasaran agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Tantangan utamanya ialah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pembinaan agar produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik.
Infrastruktur dan Aksesibilitas
Salah satu pencapaian infrastruktur paling signifikan bagi Desa Metawana terjadi pada tahun 2020 melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II. Program ini berhasil merealisasikan pembangunan jalan cor rabat beton yang menjadi akses krusial bagi masyarakat. Jalan baru ini tidak hanya mempermudah mobilitas warga dalam mengangkut hasil panen, tetapi juga berfungsi sebagai jalur alternatif vital yang menghubungkan Desa Metawana dengan Desa Sokaraja, Kayuares, dan Kalitlaga.
Bupati Banjarnegara saat itu, Budhi Sarwono, dalam pernyataannya ketika menutup program TMMD tersebut, menegaskan pentingnya jalan tersebut sebagai solusi konektivitas apabila jalur utama di Bulukuning mengalami kendala seperti longsor. "Jaga dan rawatlah jalan ini agar nilai manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang lama," pesannya kepada warga. Kehadiran infrastruktur jalan ini merupakan katalisator penting yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi, mempermudah akses pendidikan dan kesehatan, serta membuka isolasi wilayah. Peningkatan aksesibilitas ini menjadi fondasi bagi pengembangan potensi desa di masa mendatang.
Pendidikan dan Kesehatan
Fasilitas pendidikan dasar tersedia di desa ini, yang dibuktikan dengan keberadaan SD Negeri Metawana. Keberadaan sekolah ini menjadi garda terdepan dalam pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak di Desa Metawana. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMP dan SMA, masyarakat umumnya mengakses fasilitas yang tersedia di pusat kecamatan atau bahkan hingga ke ibu kota kabupaten, yang kini menjadi lebih mudah dijangkau berkat perbaikan infrastruktur jalan.
Di sektor kesehatan, masyarakat Desa Metawana mengakses layanan kesehatan melalui puskesmas pembantu atau puskesmas utama di tingkat kecamatan. Peningkatan kesadaran akan pola hidup sehat dan penanganan penyakit menjadi salah satu fokus pemerintah daerah. Mengingat kondisi geografisnya, pemahaman mengenai penanganan darurat dan kesehatan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pencegahan penyakit akibat cuaca dingin dan sanitasi, menjadi hal yang krusial bagi masyarakat.
Potensi Tersembunyi: Pariwisata dan Budaya
Meskipun belum tergarap secara maksimal, Desa Metawana menyimpan potensi pariwisata berbasis alam dan agrowisata. Lanskap perbukitan yang hijau, udara yang sejuk, serta hamparan lahan pertanian yang tertata rapi menawarkan pemandangan yang menenangkan dan memiliki daya tarik tersendiri. Wisata petualangan seperti jelajah kebun atau trekking menyusuri perbukitan dapat dikembangkan sebagai paket wisata minat khusus.
Pengembangan agrowisata petik sayur atau edukasi mengenai budidaya kopi lokal bisa menjadi atraksi unik yang menarik wisatawan. Kedekatannya dengan koridor wisata Dataran Tinggi Dieng memberikan peluang bagi Metawana untuk menjadi desa penyangga wisata, menawarkan pengalaman pedesaan yang otentik bagi para pelancong. Namun, pengembangan potensi ini menuntut kesiapan masyarakat, infrastruktur pendukung seperti penginapan (homestay), serta promosi yang efektif. Dari sisi budaya, tradisi seperti gotong royong dan kearifan lokal dalam mengelola pertanian merupakan aset tak benda yang dapat diperkenalkan sebagai bagian dari pengalaman budaya bagi pengunjung.